Kantor Berita Internasional Ahlul Bait — ABNA — 12 organisasi hak asasi manusia Israel menyatakan bahwa tahun 2025 merupakan tahun paling mematikan dan paling menghancurkan bagi rakyat Palestina sejak pendudukan tahun 1967.
Dalam laporan bersama tersebut disebutkan bahwa Israel telah menggandakan operasi pembunuhan dan pengusiran di Gaza dan Tepi Barat tanpa batasan berarti. Di Gaza, jumlah syuhada hingga Oktober 2025 mencapai 67.173 orang, termasuk lebih dari 20.000 anak-anak dan 10.000 perempuan, sementara sekitar 10.000 jenazah masih tertimbun di bawah reruntuhan. Jumlah korban luka melampaui 170.000 orang, dan jumlah pengungsi mencapai 1,9 juta jiwa (90 persen populasi Gaza).
Laporan juga mencatat kematian akibat kelaparan, penembakan terhadap pencari bantuan, serta peningkatan drastis penahanan tanpa pengadilan di Tepi Barat. Para lembaga penandatangan menegaskan bahwa Israel kini bertindak sebagai “negara tanpa pengawasan” yang secara sistematis melanggar hukum internasional, dan tidak lagi dapat mengklaim moralitas atau pembelaan diri.
Your Comment